Indonesia, sebuah negara atau bangsa yang mempunyai wilayah yang sangat luas. Dengan luas wilayah 1.904.569 km2 dan penduduk yang sangat banyak dan beragam, maka tak heran jika Indonesia memiliki ribuan ragam budaya, adat istiadat, dan berbagai etnis masyarakat di daerah mereka masing – masing. Nah salah satunya adalah Wayang Kulit salah satu pertunjukan seni yang berkembang terutama di daerah Jawa dan Bali. Selain itu, juga ada beberapa seni wayang (bukan wayang kulit) yang berkembang di beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya yang terpengaruh oleh budaya Jawa dan Hindu.
Wayang itu sendiri berasal dari
kata “Ma Hyang” yang artinya menuju roh spiritual, atau dewa, atau Tuhan. Akan
tetapi ada juga yang mengartikan ‘wayang’ adalah istilah dari Bahasa Jawa yang
artinya “Bayangan”, karena memang pertunjukkan wayang biasanya diperunjukkan di
balik layar yang terbuat dari kain putih yang disorot lampu dan di sisi yang
lain, sang dalang memainkan
wayangnya, sehingga penonton hanya melihat bayangan wayang di kain. Itulah
pertunjukkan seni wayang kulit.
Wayang kulit dimainkan oleh seorang
dalang yang diamainkan dibalik kain putih yang disorot lampu. Dalang juga
menjadi narator dialog – dialog antar tokoh wayang kulit. Pertunjukkan wayang
kulit diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan oleh para nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.
Untuk memahami alur cerita wayang
cukup sulit, apalagi pada zaman modern seperti sekarang ini yang mana
pertunjukan wayang kulit sudah mulai dilupakan. Karena untuk memahami alur
cerita, penonton harus memiliki pengetahuan tentang tokoh – tokoh wayang yang
tampil. Biasanya cerita pertunjukan wayang diambil dari naskah Mahabarata dan
Ramayana. Namun ada juga yang memainkan lakon carangan (gubahan) yang beberapa
cerita biasanya diambil dari kisah Panji.
Pembuatan
Wayang kulit biasanya terbuat dari
kulit kerbau yang kemudian diproses sehingga menjadi lembaran - lembaran kulit. Satu buah kulit wayang biasanya
membutuhkan lembaran kulit berukuran sekitar 50x30 cm yang kemudian dipahat
dengan besi berujung runcing yang terbuat dari baja berkualitas baik. Besi baja
ini dibuat terlebih dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran ada yang runcing,
pipih, ada yang kecil dan ada pula yang besar. Alat- alat ini masing – masing
mempunyai fungsi yang berbeda – beda.
Setelah pembentukan badan selesai, dilanjutkan dengan memasang bagian – bagian tubuh wayang, seperti lengan atas, lengan bawah, kaki dan yang lainnya. Penyambungan bagian - bagian tubuh wayang tadi menggunakan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk sapi atau kerbau. Nah untuk tangkai yang berfungsi untuk menggerakkan bagian lengan terbuat berasal dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya biasanya menggunakan kertas prada, yaitu kertas yang berwarna emas yang ditempelkan. Atau warna keemasan juga bisa dibront, yaitu dicat dengan bubuk yang dicarikan.
Jenis – Jenis Wayang
Kulit
Nah, karena Indonesia adalah bangsa
yang luas, maka wajar saja jika wayang kulit memiliki nama dan jenis – jenis yang
berbeda menurut daerahnya. Berikut adalah beberapa jenis – jenis wayang kulit
berdasarkan daerahnya yang berada di Indonesia, apa saja ? Yuk, kita lihat :
- · Wayang Kulit Gagrag Yogyakarta
- · Wayang Kulit Gagrag Surakarta
- · Wayang Kulit Gagrag Banyumasan
- · Wayang Kulit Jawa Timuran
- · Wayang Kulit Bali
- · Wayang Kulit Banjar (Kalimantan Selatan)
- · Wayang Betawi (Jakarta)
- · Wayang Palembang (Sumatera Selatan)
Peran Seorang
Dalang
Dalam pertunjukkan wayang, peranan
dalang sangatlah penting, karena sang dalanglah yang menjadi aktor sekaligus
sutradara dalam pertunjukkan wayang. Dalam terminologi Bahasa Jawa, kata “dalang” berasal dari
akronim kata “Ngudhal” dan “Piwulang”. Ngudal artinya membongkar atau
menyebar luaskan, sedangkan Piwulang artinya ajaran, pendidikan, atau
informasi. Jadi keberadaan seorang dalang dalam suatu pertunjukkan wayang bukan
hanya sebagai aspek tontonan atau
hiburan semata, melainkan seorang dalang juga harus bisa menjadi tuntunan. Oleh karena itu, seorang
dalang selain ahli dalam perdalangan sebagi aspek hiburan, seorang dalang juga
harus berwawasan luas sehingga seorang dalang mampu memberikan pengaruh baik
kepada para penonton.
Nah, berikut adalah beberapa nama –
nama dalang yang berhasil mencapai puncak kejayaan sehingga ia pupuler dan
melegenda, nama – nama itu antara lain :
- · Ki Manteb Sudarsono
- · Ki Anom Suroto
- · Ki Soeparman
- · Ki timbul Hadi Prayitno
- · Alm. Ki Tristuti Rachmadi
- · Alm. Ki Narto Sabdo
- · Alm. Ki Surono
- · Alm. Ki Hadi Sugito
Wayang itu
Milik Indonesia
Wayang Kulit itu milik Indonesia
dan warisan bangsa yang harus dilestarikan. Bahkan pihak dunia mengakuinya.
Pada tanggal 7 November 2003 lalu, UNESCO, lembaga di bidang kebudayaan dari
PBB meresmikan wayang kulit sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam
cerita narasi dan sebagai warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage
of Humanity). Hal ini sekaligus membuktikan bahwa seni pertunjukan wayang
kulit bukan hanya sekedar pertunjukan semata, melainkan budaya dan warisan
budaya bangsa Indonesia. Dan mengenalkan wayang kulit ke dunia International, dan
membuktikan bahwa wayang kulit itu milik Indonesia dan “PALING INDONESIA”.
Untuk itu kita para masyarakat Indonesia hendaknya
melestarikan wayang kulit sebagai budaya bangsa yang harus kita banggakan.
Pokoknya wayang kulit, “PALING INDONESIA”.