Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Monday, May 14, 2012

HIDUP TENANG DAN TENTERAM BERSAMA RESEPNYA



 Suatu hal yang lumrah bahwa setiap orang yang normal mendambakan hidup dengan hati yang  merasa aman dan tenteram. Sebab hati yang  tenteram itulah manifestasi atau perwujudan dari hidup bahagia. Namun dambaan hidup bahagia itu sangat jarang didapat orang melainkan maksimal hanya bisa mencapai senang. Padahal senang itu belum tentu tenteram, sedangkan orang yang berhati tenteram pasti ia mempunyai rasa senang.  Rasululloh s.a..w. bersabda :

ليس الغنى عن كثرة العرض ولكن الغنى غنى النفس .

Artinya : Bukanlah kaya itu dari bertumpuk-tumpuknya harta dunia, tetapi kaya itu adalah  kaya hati atau berhati tenteram.

Berpedoman dengan sabda Nabi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa  siapasaja orang yang kaya akan harta dunia, belum tentu hati mereka tenteram.  Padahal pada umumnya  orang beranggapan bahwa apabila hidup kaya itu akan membawa hati tenteram. Hal ini bagi semua orang yang sudah kaya akan harta dunia saja, mereka dapat membuktikan kebenaran sabda Nabi tersebut.

Nah untuk memperoleh “ghinan nafsi” (kaya hati atau tenteram hatinya), maka Alloh Yang Maha Pengasih tanpa pilih kasih, dan Maha Penyayang tanpa pandang sayang memberikan resep hidup berhati tenteram dengan Firman-Nya :

الذين امنوا وتطمئن قلوبهم بذكرالله  ألابذكرالله تطمئن القلوب.

Artinya : Orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram disebbabkan dzikir kepada Alloh.  Ketahuilah hanya dengan dzikir kepada Alloh-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. 13 Ar Ra’du : 28).

Dari Firman Alloh itu dapat kita tarik pengertian bahwa “tatmainnul qulub” atau ketenteraman hati sesorang itu disebabkan  “dzikrillah” atau mengingat kepada Alloh atau  selalu berkomunikasi dengan Alloh.  Sedangkan adanya kemampuan dzikir kepada Alloh disebabkan mereka beriman kepada Alloh.  Orang-orang yang tidak beriman sudah tentu mereka tidak mengenal Alloh dan tidak mungkin mereka berdzikir kepada Alloh,  dan  pada gilirannya mereka selama hidupnya tidak akan memiliki hati yang tenteram.

Orang-orang yang selalu mengingat Alloh pastilah hidupnya diwarnai dengan warna taqwa kepada Alloh, yakni selalu siap melaksanakan perintah Alloh,  siap juga menjauhi larangan Alloh  dan mengikuti petunjuk Alloh. Dan memang inilah petunjuk Alloh sebagaimana Firman-Nya :

وتزودوا فان خير الزادالتقوى . (البقرة : 197)


Artinya : Dan berbekallah kamu ! karena sesungguhnya sebaik-baik bekal itu adalah bekal taqwa kepada Alloh. (Q.S. 2 Al Baqoroh : 197).                                  ( 1 ).
Dan sebab ini pulalah maka Rasululloh menyampaikan pesan beliau kepada kita dengan sabdany :


1. اتق الله حيث ما كنت .    
2. وأتبع السيئة الحسنة تمحوها.
       3. وخالق الناس بخلق حسن.             
           
             
Artinya :  1. Taqwalah kamu kepada Alloh dimanasaja kamu berada.
                  2. Dan ikutilah / susullah keburukan dengan kebaikan yang akan mengha-
                      pusnya.
                              3. Dan bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlaq yang terpuji.

Apabila iman ada pada seseorang manusia, maka dzikir kepada Alloh pun ada juga, dan apabila dzikir itu ada, maka taqwa pun ada. Apabila taqwa itu ada, maka lantas ada usaha akan menghapus dan meninggalkan yang buruk-buruk menggantinya dengan yang baik-baik. Hal ini akan berlanjut dalam bergaul kepada sesama manusia dengan akhlaqul karimah atau akhlaq yang mulia dan terpuji.

Apabila petunjuk Alloh supaya kita taqwa kepada-Nya dan tiga pesan Nabi itu kita laksanakan, maka  tujuan hidup bahagia yang kita dambakan itu akan kita perolehnya dengan ridlo-Nya.

Demikianlah  kultum yang dapat saya sampaikan,  apabila ada kekurangannya maka datangnya dari diri saya sendiri, untuk itu saya mohon maaf,   dan apabila ada kebenarannya, maka pastilah datangnya dari Alloh.
                                                                                                                            
Billahit taufiq wal hidayah : Wassalamu ‘alaikum war. Wab.                                                                                      
                                                                                                                               
Lanjutkan Membaca - HIDUP TENANG DAN TENTERAM BERSAMA RESEPNYA

Tuesday, March 13, 2012

Fungsi Pakaian Menurut Islam



FUNGSI PAKAIAN MENURUT ISLAM

Marilah kita dengar Firman Alloh berikut ini :
يَابَنِى اَدَمَ قَدْاَنْزَلْنَاعَلَيْكُمْ لِبَاسًايُوَارِىسَوْاَتِكُمْ وَرِيْشًاوَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ( 7 الاعراف : 26 ).
Artinya : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itu lebih baik. (Q.S. 7 Al A’araaf : 26).-

Maksudnya bahwa Alloh menurunkan pakaian kepada kita itu fungsinya ada dua, yaitu :  1.  Untuk menutupi ‘aurat kita,  dan  2. Untuk perhiasan tubuh kita
Lanjutkan Membaca - Fungsi Pakaian Menurut Islam

Sunday, January 1, 2012

SHOLAT ADALAH TIANG AGAMA

 Rasululloh s.a.w. bersabda :
اَلصَّلاَةُ عِمَادُالدِّيْنِ فَمَنْ أَقَامَهَافَقَدْ أَقَامَ الدِّيْنِ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْهَدَمَ الدِّيْنِ . (رواه الدارقطني).
Artinya : Sholat itu adalah tiang agama. Barangsiapa menegakkan sholat, maka sesungguhnya dia telah menegakkan agama. Dan barangsiapa meninggalkan sholat, maka sesungguhnya dia  telah merobohkan agama. (H.R. Ad Daruqutni).

Maksudnya bahwa sholat fardhu lima waktu itu adalah merupakan tiang agama islam, sehingga siapasaja orangnya yang sanggup menegakkan sholat, berarti dia menegakkan agama islam pada dirinya, atau dengan kata lain  bahwa dia adalah orang islam. Akan tetapi  siapapun orangnya yang tidak sanggup menegakkan sholat, berarti dia adalah orang yang merobohkan agama islam pada dirinya, atau dengan kata lain bahwa dia bukan orang islam. Lebih jauh Rasululloh s.a.w. bersabda :
اَلْعَهْدُالَّذِيْ بَيْنَنَاوَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْكَفَرَ (أحمد : 5/346
بارس 25).
Artinya : Urusan yang membedakan antara kita (mukmin-muslim) dan mereka (orang-orang kafir) adalah sholat. Maka barangsiapa yang meninggalkan sholat, maka sesungguhnya dia telah kafir. (H.R. Ahmad :  5 / 346, pada baris  25 dari atas).

Maksudnya bahwa sholat lima waktu itu menjadi pembeda antara orang islam dengan orang kafir. Jika seseorang itu sholat maka dia orang  islam, dan jika  dia tidak sholat dengan sengaja tanpa uzur syar’ie, maka dia adalah orang kafir, yakni kafir terhadap Alloh.  Itulah maksud hadis tersebut !  

Pada suatu ketika Rasululloh s.a.w. bertanya kepada para sdahabat :
أَرَاَيْتُمْ لَوْأَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئٌ ؟
Artinya : Bagaimanakah pendapat anda kalau ada sebuah sungai di muka pintu rumah salah seorang dari anda dan ia mandi di sungai itu lima kali sehari, apakah masih ada tertinggal kotoran di badannya ?

Para sahabat menjawab :
لاَيَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئٌ .
Artinya : Tidak !  sedikitpun tidak akan tertinggal kotoran di badannya .

Maka sabda Rasululloh selanjutnya :

فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُواللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا.
Artinya : Maka demikianlah perumpamaan sholat lima waktu, Alloh menghapuskan dosa-dosa dengan sholat itu. (Fathul Bari : 2/784, no. 528, Bab 6; dan Muslim :      ).

Selanjutnya marilah kita dengarkan petunjuk Alloh dengan Firman-Nya :
وَأَقِمِ الصَّلاَةَ لِذِكْرِيْ  (طه : 14).
Artinya : Dan tegakkanlah olehmu sholat untuk mengingat Aku. (Q.S. 20 Thoha : 14)

Dari Firman Alloh ini kita tahu bahwa fungsi sholat itu adalah berdzikir atau mengingat kepada Alloh sesudah berjam-jam sebelumnya  kita disibukkan oleh urusan dunia.  Maka dengan sholat kita istirahat dari kesibukan mengingat dan memikirkan dunia ciptaan Alloh  berganti mengingat Alloh yang menciptakan dunia yang membuat kita sibuk itu.    Firman Alloh selanjutnya :

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُوا اللهَ قِيَامًا وَقُعُوْدًا وَعَلَى جُنُوْبِكُمْ

( النساء : 103).
Artinya :  Maka apabila sudah menyelesaikan sholatmu, maka (tetaplah) ingat kepada Alloh di waktu berdiri, di waktu duduk  dan di waktu berbaring. (Q.S. 4 An Nisa : 103).

Maksudnya, bahwa fungsi sholat yang berujud mengingat Alloh tersebut  diperintahkan oleh Alloh  supaya dibawa di luar sholat,  yakni dimanapun kita berada dan didalam siausi seperti apapun  kita wajib dzikir atau ingat kepada Alloh, yakni ingat perintah-Nya untuk kita kerjakan,  ingat larangan-Nya untuk kita tinggalkan  dan  ingat petunjuk-Nya untuk kita ikuti.  Jika demikian keadaan kita dalam hidup ini, maka  sampai melangkah kita mencari rizqi,  akan selalu memilih rizqi yang halal  dengan cara yang halal pula dalam cara memperolehnya. Apabila terus menerus dalam keseharian kita seperti itu,  dipastikan  sholatnya akan mencegah  orang yang bersangkutan dari  perbuatan keji  dan munkar, sebagaimana Firman Alloh :
اِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ (العنكبوت : 45).

Artinya : Sesungguhnya sholat itu  mencegah  perbuatan keji dan munkar. (Q.S. 29 Al ‘Ankabut : 45).-

Pengertiannya, apabnila fungsi sholat, yaitu  berdzikir atau mengingat Alloh dibawa di luar sholat, maka sholat yang  yang demikian itu  akan dapat mencegah atau menjauhkan dari  segala perbuatan yang dilarang oleh Alloh, termasuk  makan rizqi yang haram.      Itulah  sholat menjadi tiang agama islam !.

Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan, jika ada kekurangan dan kesalahan, maka itu datangnya dari diri saya sendiri, untuk itu saya mohon maaf.  Dan apabila ada  kebenarannya maka itu datangnya dari Alloh semata.   Wassalamu  ………. ! 


Kunjungi Blog ku yang Lain yaaaaa
Muslimo Ali
Zone Media







Lanjutkan Membaca - SHOLAT ADALAH TIANG AGAMA

Wednesday, November 30, 2011

Manisnya Iman Karena Cinta




Ada ungkapan yang mengatakan :
مَنْ أَحَبَّ شَيْئًا فَهُوَ عَبْدُهُ .
Artinya :  Barangsiapa cinta kepada sesuatu, maka dia menjadi abdinya.

Rupa-rupanya ungkapan  itu benar juga.  Orang yang sedang dimabuk cinta akan tunduk dan taat kepada yang dicintainya.  Diperintah apapun oleh yang tercinta, pasti mau melaksanakannya. Demikian juga larangannya akan ditinggalkannya  demi  yang tercinta  itu.   Bahkan  kadang-kadang orang berani berdusta demi mengabdi kepada cinta.  Memanglah  rupa-rupanya  cinta itu  bagaikan raja yang ia adalah segalanya yang ia boleh berbuat tetapi tidak boleh salah.  Siang selalu terbayang, dan malam menjadi buah mimpi.   Setia apel pagi dan sore demi untuk yang tercinta.    Jalan terjal,  lokasi jauh,  hujan mengguyur dan petirpun menyambar,  demi mengabdi cinta,  maka ditempuhnya juga.   Itulah cinta !  Bahkan cinta akan meronta apabila  dengan tiba-tiba dipenggal lajunya dengan ucapan : Putuskan cintamu ! Sebab jika cinta macam ini terjadi pada siswa atau maha siswa akan menjadikan gagal sekolahnya atau kuliahnya, dan suram masa depannya.  Dan bila terjadi pada  orang yang sudah berumah tangga akan menjadikan berantakan rumah tangganya dan turun kewibawaannya dihadapan anak cucunya dan masyarakatnya.
Cinta itu memang nikmat,  tetapi penyakit.  Penyakit, tetapi nikmat. Itulah kira-kira tuduhan terhadap cinta.  Cinta menerpa manuisia tanpa pandang usia.

Memang Alloh jugalah yang membuat cinta bagi setiap makhluq yang bernyawa. Cinta bisa benar, dan cinta bisa salah tergantung niatan orang yang bermain cinta dan sasaran cintanya.   Percintaan muda-mudi yang tidak  terkendali akan menjadikan  masing-masing menderita rugi.  Tak ketinggalan  percintaan manula yang biasanya disebut perselingkuhan akan mengantarkan  rumah tangganya menjadi berantakan dan bahkan bisa ambyar berderai.

Dibalik cinta  yang dikatakan nikmat tetapi penyakit, dan penyakit tetapi nikmat, ternyata Alloh Yang Kuasa,  lewat lisan Nabi utusan-Nya, Muhammad s.a.w.  memberikan petunjuk tentang cinta yang selamanya akan terasa manis dan nikmat, bahkan  dijamin pasti akan selalu mengantar orang yang  menaruh cinta itu  kepada kehidupan yang membahagiakan dan mensejahterakannya,  sebagaimana petunjuk  Nabi berikut ini :

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَاْلاِيْمَانِ : أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ اِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءُ لاَيُحِبُّهُ اِلاَّ لِلَّهِ وَاَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَفِى الْكُفْرِ بَعْدَأَنْ 
 أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهَ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ . ( رواه البخاري  ومسلم).

Artinya : Ada tiga perkara, barangsiapa memiliki tiga perkara itu dia bisa merasakan manisnya iman, yaitu : Alloh dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya, dia mencintai seseorang hanya karena  Alloh,  dan dia benci kembali kepada kekafiran setelah Alloh menyelamatkan dari kekafirannya sebagaimana dia tidak suka dilemparkan kedalam neraka. (H.R. Bukhori dan Muslim).-

Sabda Nabi tersebut itu memberi  petunjuk  dengan tegas dan pasti  kepada siapasaja orangnya yang mau menyalurkan cintanya kepada sasaran yang dijamin menguntungkan dan membahagiakan, yaitu  :

1.      Cinta kepada Alloh dan Rasul-Nya harus melebihi cintanya kepada selain keduanya.  Artinya  rela mengorbankan kemauan nafsu demi yang tercinta, yaitu melaksanakan perintah Alloh dan Rasul-nya, serta menjauhi larangan dari keduanya.
2.      Bila cinta kepada seseorang, maka cintanya hanya karena Alloh, dijalan Alloh dan menuju ridlo Alloh,  bukan cinta hampa yang tidak menguntungkan dunia-akheratnya  dan bahkan mungkin membawa petaka.
3.      Bersikap hati-hati dalam bertingkah laku supaya selamat dari terjerumus kedalam lubang kemusyrikan dan kemurtadan yang tiada terasa. Kita ingat  bahwa Rasululloh s.a.w.  sudah menjelaskan tentang adanya orang islam yang sebenarnya islamnya sudah keluar dari dirinya seperti keluarnya rambut dari tepung,  karena halusnya dan lembutnya sehingga  tiada terasa, yaitu pelaku bid'ah yang tiada berhenti sampai maut menjemputnya.

Cinta dan tidak cinta terhadap yang tersebut diatas itulah yang Nabi maksudkan sebagai jembatan untuk memperoleh  “halawatul iman” , yakni iman yang manis, iman yang hakiki, iman yang mantap, bukan iman palsu dan bukan iman yang ragu-ragu.  Alangkan indahnya, dan alangkah bahagianya bagi orang yang diberi oleh Alloh  dapat merasakan manisnya iman.   Firman Alloh :

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اَمَنُوُا بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِى سَبِيْلِ اللهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُوْنَ.( 49 الحجرات : 15).-

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada  Alloh dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan (dibuktikan) dengan jihad (berjuang / beramal usaha) dengan harta dan jiwa mereka dijalan Alloh; mereka itulah orang-orang yang  benar-benar beriman. (Q.S. 49 Al Hujurat : 15).-

Orang beriman yang cintanya kepada Alloh dan Rasul-Nya  melebihi cintanya selain kepada keduanya itulah  cinta yang akan mengantar si mukmin bisa membuktikannya dengan  jihad / berjuang  dijalan Alloh.      Rasululloh s.a.w. berpesan :

قُلْ : اَمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ ! (رواه البخاري ومسلم).-

Artinya :  Katakanlah ( olehmu Muhammad ) :  “Aku iman kepada Alloh, kemudian  istiqomahlah / mantaplah !” (H.R. Bukhori dan Muslim).-
Lanjutkan Membaca - Manisnya Iman Karena Cinta

Hal Pencangkokkan Organ Tubuh Manusia





Yang harus diketahui terlebih dahulu adalah prinsip hidup manusia itu adalah selamat dan memperoleh barokah dari Alloh. Baroah itu sendiri artinya : "Ziyadatunni'mati" (bertambah-tambah nikmatnya).
Dengan demikian, maka prinsip hidup manusia itu adalah : selamat dan menyelamatkan kepada orang lain, aman dan memberi aman kepada orang lain,  damai dan memberi kedamaian kepada orang lain, bahagia sejahtera di dunia dan akheratnya untuk dirinya dan orang lain.

Untuk itu, maka manusia diperintah supaya tolong-menolong dalam hal kebaikan dan taqwa kepada Alloh, dan dilarang berbuat dosa dan bermusuhan.

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوْا عَلَى اْلاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ (المائدة :  2).

Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa kepada Alloh, dan jangan kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan bermusuhan (Q.S. Almaidah : 2).

وَاَحْسِنُوْا اِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ (البقرة : 195).

Dan berbuat baiklah kamu (kepada orang lain dan lingkungan), sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan (Al Baqoroh : 195).

وَلاَ تَبْغِ الْفَسَادَ فِى اْلاَرْضِ اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ (القصص : 77).

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al Qoshosh : 77).

Kecuali itu manusia dilarang membinasakan diri :

وَلاَتُلْقُوْا بِأَيْدِيْكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ( البقرة : 195).

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri didalam kebinasaan (Al Baqoroh : 195).

Sabda Nabi yang artinya : "merusak tulang (organ tubuh manusia) yang sudah mati itu sama dengan merusaknya ketika masih hidup dalam dosanya".
2

Bagaimana kalau melakukan yang dharurat dan sampai dimana batas dharurat itu ?     Firman Alloh :

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَا اُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللهِ . فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلاَ عَادٍ فَلاَ إِثْمَ عَلَيْهِ اِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ (البقرة :  173).

Sesungguhnya Alloh hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih untuk selain Alloh. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa, sedang ia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al Baqoroh : 173).

"Keadaan terpaksa" dalam ayat tersebut diatas pengertiannya, adalah orang yang kemungkinan bisa mati kalau tidak makan, padahal yang ada hanya barang yang diharamkan atau dilarang, maka ia dibenarkan memakannya sekedar untuk menyelamatkan dirinya dari bahaya kematiannya, dan asal tidak melampaui batas, maka yang bdemikian itu tidak berdosa / boleh dilakukan.

Nabi bersabda :
لاَضَرَرَ وَلاَ ضِرَرَ

Tidak boleh membuat aksi dengan bahaya dan tidak boleh memberi reaksi dengan bahaya.

Kaidah mengatakan :  "Bahaya itu dihilangkan"

Dari wawasan ayat Al Quran, hadis dan kaidah agama, maka sekarang kita cermati  tentang masalah  pencangkokan organ tubuh manusia yang akan dilakukan, sebab pada zaman Nabi belum pernah ada, sehingga kalau mungkin dilakukan sudah tentu dasar hukumnya adalah ijtihad atau penelitian yang cermat sekali dari segi man faat dan m adharfatnya.   Ingat bahwa hukum itu berputar pada sebabnyha, artinya apabila ada sebabnya ada hukumnya, dan apabila  idak ada sebabnya maka tidak ada hukumnya.

Dengan dasar-dasar tersebut diatas, maka tindakan pencangkokan organ tubuh manusia itu bisa ditentukan.  Silakan cermati dengan akalmu !
















Lanjutkan Membaca - Hal Pencangkokkan Organ Tubuh Manusia