Suatu hal yang lumrah bahwa setiap orang yang
normal mendambakan hidup dengan hati yang
merasa aman dan tenteram. Sebab hati yang tenteram itulah manifestasi atau perwujudan
dari hidup bahagia. Namun dambaan hidup bahagia itu sangat jarang didapat orang
melainkan maksimal hanya bisa mencapai senang. Padahal senang itu belum tentu
tenteram, sedangkan orang yang berhati tenteram pasti ia mempunyai rasa
senang. Rasululloh s.a..w. bersabda :
ليس الغنى عن كثرة العرض ولكن الغنى غنى
النفس .
Artinya : Bukanlah kaya itu dari bertumpuk-tumpuknya
harta dunia, tetapi kaya itu adalah kaya
hati atau berhati tenteram.
Berpedoman dengan sabda Nabi ini, kita dapat
menyimpulkan bahwa siapasaja orang yang
kaya akan harta dunia, belum tentu hati mereka tenteram. Padahal pada umumnya orang beranggapan bahwa apabila hidup kaya
itu akan membawa hati tenteram. Hal ini bagi semua orang yang sudah kaya akan
harta dunia saja, mereka dapat membuktikan kebenaran sabda Nabi tersebut.
Nah untuk memperoleh “ghinan nafsi” (kaya
hati atau tenteram hatinya), maka Alloh Yang Maha Pengasih tanpa pilih kasih,
dan Maha Penyayang tanpa pandang sayang memberikan resep hidup berhati tenteram
dengan Firman-Nya :
الذين امنوا وتطمئن قلوبهم بذكرالله
ألابذكرالله تطمئن القلوب.
Artinya : Orang-orang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram disebbabkan dzikir kepada Alloh. Ketahuilah hanya dengan dzikir kepada
Alloh-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. 13 Ar Ra’du : 28).
Dari Firman Alloh itu dapat kita tarik pengertian
bahwa “tatmainnul qulub” atau ketenteraman hati sesorang itu disebabkan “dzikrillah” atau mengingat kepada Alloh
atau selalu berkomunikasi dengan
Alloh. Sedangkan adanya kemampuan dzikir
kepada Alloh disebabkan mereka beriman kepada Alloh. Orang-orang yang tidak beriman sudah tentu
mereka tidak mengenal Alloh dan tidak mungkin mereka berdzikir kepada
Alloh, dan pada gilirannya mereka selama hidupnya tidak
akan memiliki hati yang tenteram.
Orang-orang yang selalu mengingat Alloh pastilah
hidupnya diwarnai dengan warna taqwa kepada Alloh, yakni selalu siap
melaksanakan perintah Alloh, siap juga
menjauhi larangan Alloh dan mengikuti
petunjuk Alloh. Dan memang inilah petunjuk Alloh sebagaimana Firman-Nya :
وتزودوا فان خير الزادالتقوى . (البقرة
: 197)
Artinya : Dan berbekallah kamu ! karena sesungguhnya
sebaik-baik bekal itu adalah bekal taqwa kepada Alloh. (Q.S. 2 Al Baqoroh :
197). (
1 ).
Dan sebab ini pulalah maka Rasululloh menyampaikan
pesan beliau kepada kita dengan sabdany :
1. اتق الله حيث ما كنت .
2. وأتبع السيئة
الحسنة تمحوها.
3. وخالق الناس بخلق حسن.
Artinya : 1. Taqwalah kamu kepada Alloh dimanasaja kamu
berada.
2. Dan ikutilah / susullah keburukan dengan kebaikan yang akan mengha-
pusnya.
3. Dan bergaullah
dengan sesama manusia dengan akhlaq yang terpuji.
Apabila iman ada pada seseorang manusia, maka
dzikir kepada Alloh pun ada juga, dan apabila dzikir itu ada, maka taqwa pun
ada. Apabila taqwa itu ada, maka lantas ada usaha akan menghapus dan
meninggalkan yang buruk-buruk menggantinya dengan yang baik-baik. Hal ini akan
berlanjut dalam bergaul kepada sesama manusia dengan akhlaqul karimah atau
akhlaq yang mulia dan terpuji.
Apabila petunjuk Alloh supaya kita taqwa kepada-Nya
dan tiga pesan Nabi itu kita laksanakan, maka
tujuan hidup bahagia yang kita dambakan itu akan kita perolehnya dengan
ridlo-Nya.
Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan, apabila ada kekurangannya maka datangnya dari
diri saya sendiri, untuk itu saya mohon maaf,
dan apabila ada kebenarannya, maka pastilah datangnya dari Alloh.
Billahit taufiq wal hidayah : Wassalamu ‘alaikum
war. Wab.