Tuesday, March 13, 2012

Fungsi Pakaian Menurut Islam



FUNGSI PAKAIAN MENURUT ISLAM

Marilah kita dengar Firman Alloh berikut ini :
يَابَنِى اَدَمَ قَدْاَنْزَلْنَاعَلَيْكُمْ لِبَاسًايُوَارِىسَوْاَتِكُمْ وَرِيْشًاوَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ( 7 الاعراف : 26 ).
Artinya : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itu lebih baik. (Q.S. 7 Al A’araaf : 26).-

Maksudnya bahwa Alloh menurunkan pakaian kepada kita itu fungsinya ada dua, yaitu :  1.  Untuk menutupi ‘aurat kita,  dan  2. Untuk perhiasan tubuh kita

PERTAMA UNTUK MENUTUPI ‘AURAT.

Fungsi pertama dari pakaian ialah untuk menutupi ‘aurat. Yang dimaksud dengan ‘aurat itu ialah segala sesuatu yang tidak layak dilihat oleh orang lain, dan bahkan haram dilihat oleh orang lain.
‘Aurat rumah tangga misalnya,  adalah bagian dari rumah tangga kita yang tidak layak dilihat oleh orang lain, sehingga biasanya apabila ada tamu, maka tamu itu tidak langsung kita persilakan masuk rumah kita sebelum kita benahi atau kita tutupi atau kita singkirkan terlebih dahulu sesuatu dari rumah tangga kita yang tidak layak dilihat oleh tamu. Itulah sekedar contoh ‘aurat rumah tangga,  yakni bagian dari rumah tangga  yg. tak layak dilihat oleh orang lain.

Kemudian ‘aurat yang haram dilihat oleh orang lain adalah ‘aurat yang ada pada tubuh kita masing-masing.  ‘Aurat orang lelaki ialah bagian dari tubuh orang lelaki yang haram dilihat oleh orang lain, yaitu bagian yang terletak antara pusat dan lutut orang lelaki.  Sedangkan ‘aurat orang perempuan adalah bagian dari tubuh orang perempuan yang haram dilihat oleh orang lain, yaitu seluruh tubuh orang perempuan kecuali wajah dan telapak tangannya yang biasa nampak.

Nah ‘aurat dari tubuh kita itu wajib kita tutupi dengan kain yang telah Alloh turunkan kepada kita.  Itulah maksud kalimat “Liyuwaari sauaatikum”, yakni untuk menutupi ‘auratmu. Pakaian yang kita pakai menutupi ‘aurat harus kain yang rapat, bukan kain yang tembus pandang seperti kebanyakan pakaian yang dipakai oleh selebritis.  Maka dari itu wanita-wanita mukmin jangan berpakaian seperti selebritis, dimana umumnya selebritis itu berpakaian sepertinya tidak berpakaian saja.  Mereka mempertontonkan dadanya sampai buah dadanya, punggungnya,  pahanya, dan bahkan pusatnya atau wudelnya.  Marilah kita ikuti petunjuk Alloh :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلاَيُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ إِلاَّمَاظَهَرَمِنْهَاوَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوْبِهِنَّ  (24 النور : 31).

2

Artinya : Dan katakanlah (olehmu Muhammad) kepada wanita-wanita beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan jangan mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya sampai ke
dadanya.  (Q.S. 24  An Nur :  31).    

KEDUA UNUK PERHIASAN                                                                  

Kecuali untuk menutup ‘aurat,  pakaian berfungsi untuk perhiasan tubuh kita. Hal ini akan terwujud apabila kita pandai-pandai mengatur cara berpakaian sehingga tampak rapi dan anggun. Itulah maksud kalimat “Warisya” (dan pakaian indah untuk perhiasan).  Nabi tidak suka berpakaian tidak teratur melainkan beliau suka berpakaian yang teratur dan rapi.  Nabi bersabda :

نِعْمَ الرَّجُلُ خُرَيْمٌ اَلأَسَدِى لَوْلاَطُوْلَ جُمَّتِهِ وَإِسْبَالَ إِزَارِهِ  ( رواه أبوداود :4 / 58  رقم  3089 ).

Artinya : Sebagus-bagus orang lelaki itu adalah Khuraim Al Asadi andaikan dia tidak gondrong rambutnya dan tidak isbal pakaiannya. (H.R. Abu Dawud : juz 4, halaman 58, nomor hadisnya 3089).  PAKAIAN ISBAL = LEBIH RENDAH DARI MATAKAKI.

Dari sabda Nabi itu kita dapat mengerti bahwa Nabi tidak suka kepada orang yang tidak dapat menata dirinya dan caranya berpakaian.  Lagi pesannya kepada kita dengan sabdanya :

وأَصْلِحُوْا لِبَاسَكُمْ حَتَّى تَكُوْنُوْاكَأَنَّكُمْ شَامَةٌ فِى النَّاسِ (رواه أبوداود : 4/58 رقم 3089).

Artinya : Dan rapikanlah pakaianmu sehingga kamu menjadi seolah-olah tahi lalat di tengah-tengah manusia. (H.R. Abu Dawud : juz 4, hl. 58, no. 3089).

Dari hadis ini kita diperintah oleh Nabi supaya berpakaian yang rapi sehingga tampak simpatik dan anggun, tidak seperti Khuraim Al Asadi yang orangnya bagus tetapi sayang ramburnya tidak teratur dan pakaiannya gedodoran.  Nabi memberi ingat kepada kita bahwa Alloh itu suka kepada yang indah. Sabdanya :
إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ ( رواه مسلم ).

Artinya : Sesungguhnya Alloh itu Maha Indah, Dia Suka kepada yang indah-iondah. (H.R. Muslim).

Kemudian kalimat “Walibasuttaqwa Dzalika Khair” (dan pakaian taqwa itu lebih baik) itu maksudnya adalah pakaian untuk hati kita,  yakni pakaian untuk hati kita adalah bertaqwa kepada Alloh, yaitu siap melaksanakan perintah Alloh dan siap juga menjauhi larangannya, baik sendirian maupu ada kawannya.  Marilah kita menyesuaikan dengan petunjuk Alloh  dan Rasul-Nya !